Aku berdebat dengan hatiku, mati karena takutkah
Atau malukah jika aku sampai di depanmu?
Wajahmu dilenyapkan asap rokokmu
Yang selesai bertandang ke tenggorokan dan parumu
Nafas mengalir indah di antara dua bibirmu
Menjelma siapakah asap tempat matamu bercerita
Sedang aku hanya menelusuri rupamu dari jauh
Bukan sebagai kehidupan pun mati bagimu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar